A. SEJARAH
KOMUNITAS ONLINE
1. FACEBOOK
Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial yang diluncurkan pada bulan Februari
2004, dan berkantor pusat di Menlo Park, California, Amerika Serikat.
Pada September 2012, Facebook memiliki lebih dari satu miliar
pengguna aktif, lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam.
Pengguna harus mendaftar sebelum dapat menggunakan situs ini. Setelah itu,
pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman, dan bertukar pesan, termasuk
pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu,
pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna dengan ketertarikan yang sama,
diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah atau perguruan tinggi, atau ciri
khas lainnya, dan mengelompokkan teman-teman mereka ke dalam daftar seperti
"Rekan Kerja" atau "Teman Dekat".
Facebook
didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama teman sekamarnya dan sesama
mahasiswa Universitas Harvard, Eduardo Saverin,
Andrew McCollum, Dustin Moskovitz,
dan Chris Hughes. Keanggotaan situs web ini awalnya
terbatas untuk mahasiswa Harvard saja, kemudian diperluas ke perguruan lain di
Boston, Ivy League, dan Universitas Stanford. Situs ini secara perlahan membuka diri
kepada mahasiswa di universitas lain sebelum dibuka untuk siswa sekolah
menengah atas, dan akhirnya untuk setiap orang yang berusia minimal 13 tahun.
Meski begitu, menurut survei Consumer Reports bulan Mei 2011, ada 7,5 juta anak di bawah usia 13 tahun yang memiliki
akun Facebook dan 5 juta lainnya di bawah 10 tahun, sehingga melanggar
persyaratan layanan situs ini.
2. KASKUS
Kaskus
diciptakan tanggal 6 November 1999 oleh tiga mahasiswa asal Indonesia yaitu Andrew Darwis,
Ronald Stephanus, dan Budi Dharmawan, di Seattle, Amerika Serikat.
Kaskus awalnya bertujuan sebagai forum informal mahasiswa Indonesia di luar
negeri. Nama "Kaskus" sendiri merupakan singkatan dari kata
"kasak-kusuk".
Pada
bulan Agustus 2005, PC Magazine Indonesia memberikan penghargaan kepada
situs Kaskus sebagai situs terbaik dan komunitas terbesar, kemudian Kaskus
terpilih kembali sebagai website terbaik pilihan pembaca PC Magazine
pada 2006.
Pada
tanggal 23 Mei 2006 manajemen Kaskus terpaksa mengubah domain dari .com menjadi .us, karena penyebaran virus Brontok yang
dibuat dengan tujuan menyerang situs-situs besar Indonesia di mana Kaskus masuk
dalam target penyerangan.
Karena
saking padatnya pengunjung, pada Awal April 2007, manajemen Kaskus menambah dua
server baru untuk meningkatkan performa situs Kaskus (Dell Server).
Pada
Juli 2008, Pengelola Kaskus akhirnya memutuskan
untuk mengoperasikan server Kaskus di Indonesia. Untuk keperluan
tersebut Kaskus membeli delapan server Dell PowerEdge 2950 dan
dioperasikan melalui jaringan open IXP. Akibat dari ini akses Kaskus
berlipat ganda dan akhirnya pengelola berencana menambahkan delapan server
lagi sehingga total yang akan beroperasi di bulan September adalah enam belas server.
Awal
tahun 2011, Kaskus mengumumkan ekspansi bisnisnya dengan menjalin hubungan
kerja sama dengan Global Digital Prima yang merupakan anak perusahaan dari
PT Djarum. Selain
itu, Kaskus juga akan menambah jumlah server-nya hingga 250 buah serta
melakukan perekrutan pegawai baru hingga delapan puluh orang.
Pada
tanggal 26 Mei 2012 manajemen Kaskus mengubah lagi domain .us menjadi .co.id karena
mengalami gangguan dengan DNS.
Di
sekitar tahun 2012 manajemen Kaskus memutuskan untuk membuat engine
sendiri pada forumnya yang kemudian dinamakan Kaskus 2.0 dan
dijuluki New Kaskus oleh para
penggunanya. Saat masih dalam masa percobaan, pengguna yang terpilih dapat
mencoba menggunakan New Kaskus, sementara pengguna lainnya tetap menggunakan
versi Bulletin.
Pada
sekitar pertengahan akhir tahun 2012 Kaskus 2.0 sudah mencapai finalnya,
sehingga pengguna yang sebelumnya tak dapat mencoba versi percobaan menjadi
dapat menggunakannya, dan keseluruhan Kaskus diubah ke versi 2.0 namun terdapat
thread (topik) yang tak dapat ditransfer ke Kaskus 2.0 sehingga
manajemen kaskus memutuskan untuk tetap menggunakan vBulletin (yang kemudian
dijuluki Old Kaskus) pada
topik-topik tersebut, meskipun para pengguna tak dapat menyunting maupun
membalas topik yang ada pada Old Kaskus tersebut.
3. TWITTER
Twitter
pertama kali digunakan sebagai layanan internal bagi karyawan Odeo, dan versi
lengkapnya diperkenalkan kepada publik pada tanggal 15 Juli 2006. Pada bulan
Oktober 2006, Biz Stone, Evan Williams, Dorsey, dan staf Odeo lainnya
membentuk perusahaan baru, mengakuisisi Odeo dan semua asetnya – termasuk
Odeo.com dan Twitter.com – dari investor dan
pemegang saham. Williams lalu memecat Glass, yang tidak mengungkapkan mengenai
perannya dalam pendirian Twitter hingga tahun 2011. Twitter berdiri sebagai
perusahaan mandiri pada bulan April 2007.
Titik puncak
popularitas Twitter terjadi saat penyelenggaraan konferensi South by Southwest Interactive (SXSWi) pada tahun 2007. Selama acara tersebut, penggunaan
Twitter meningkat
dari 20.000 kicauan menjadi 60.000 kicauan per hari. Menurut Steven Levy dari Newsweek,
"Orang-orang Twitter dengan cerdik menempatkan layar plasma 60 inci di aula konferensi, yang secara
eksklusif menayangkan pesan Twitter. Para panelis dan pembicara membicarakan
layanan tersebut, dan para blogger yang hadir memujinya.
B. POLARISASI DALAM INTERNET –
POLARISASI KELOMPOK
Kata ‘Polarisasi’ nampaknya sudah tidak asing
terdengar di telinga kita. Namun apakah kalian tahu arti dari polarisasi
tersebut? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), polarisasi berarti 1
proses, perbuatan, cara menyinari; penyinaran; 2 magnetisasi; 3 pembagian atas
dua bagian (kelompok orang yang berkepentingan dsb) yang berlawanan. Dalam hal
ini akan dibahas tentang polarisasi kelompok. Polarisasi kelompok mengacu pada
kecenderungan suatu kelompok untuk membuat suatu keputusan yang lebih ekstrim
dari kecederungan yang akan dilakukan anggotanya secara individual. Keputusan
tersebut tentunya akan sangat berisiko jika dilakukan secara individual. Namun,
ketika dilakukan bersama-sama akan semakin kuat dan memunculkan pandangan suatu
kelompok pada suatu situasi. Dari polarisasi kelompok, dapat terlihat bagaimana
perilaku kelompok pada berbagai situasi kehidupan nyata.
Tetapi polarisasi kelompok juga dapat terjadi
di dunia maya atau internet. Di zaman yang serba canggih ini hampir setiap
orang sudah menggunakan internet sebagai kebutuhan hariannya, salah satunya
untuk berkomunikasi dengan orang banyak. Sosial media pun berperan penting
dalam terjadiya polarisasi kelompok. Sosial media sudah banyak digunaka di
dunia sehingga munculah berbagai kelompok di internet atau di jejaring sosial
tersebut yang disebut online community. Setelah munculnya kelompok
tersebut, otomatis polarisasi pun terbentuk dengan jelas. Dan dalam teori
polarisasi kelompok saat ini, dikatakan bahwa internet adalah salah satu
aplikasi kehidupan nyata dari polarisasi kelompok dengan social network sebagai
contohnya.
Beberapa sosial media yang banyak terjadi
polarisasi sehingga membentuk kelompok adalahFacebook dan Twitter.
Dalam situs tersebut ditemukan banyak akun-akun yang mengatas namakan dirinya
sebagai suatu kelompok/komunitas. Mereka biasanya terdiri dari orang-orang yang
memiliki hobi atau minat yang sama. Contohnya adalah orang yang menjadi
penggemar salah satu artis. Orang tersebut pasti akan mencari berbagai
informasi tentang artis yang disukainya kemudian akan membuat atau bergabung
dalam suatu komunitas penggemar artis tersebut. Dari contoh diatas sudah jelas
bahwa polarisasi dalam internet bisa terbentuk karena persamaan tujuan dan kepentingan
yang ingin dicapai.
C.
KELOMPOK KERJA VIRTUAL
Kelompok kerja virtual adalah sebuah "ruang kerja"
yang berlokasi di dunia internet, di mana seorang individu dapat menyelesaikan
tugas-tugas yang diperlukan untuk melaksanakan bisnis profesional atau pribadi
tanpa memiliki "fisik" lokasi usaha. Kelompok kerja virtual merupakan
sebuah bentuk aplikasi layanan perkantoran dalam format virtual yang bekerja
secara online. Pengaturan operasional dan fungsional suatu Kelompok kerja
virtual memungkinkan pemilik bisnis dan karyawan untuk bekerja dari lokasi di
manapun dengan menggunakan teknologi komputer seperti PC, laptop, ponsel dan
akses internet.
Kelompok kerja virtual
menggunakan teknologi komputer guna menghubungkan orang-orang yang
terpisah secara fisik guna mencapai sasaran bersama.Teknik tersebut
memungkinkan orang saling bekerjasama lewat metode online, kendati mereka
dipisahkan yuridiksi negara bahkan benua.
Kelompok kerja virtual dapat melakukan lebih banyak hal
ketimbang kelompok kerja lainnya, terutama dalam hal berbagi informasi,
pembuatan keputusan, dan perampungan pekerjaan. Mereka terdiri atas para
anggota dari organisasi yang sama ataupun hubungan anggota organ dengan para
pekerja dari organisasi lain semisal supplier ataupun partner perusahaan.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki