Selasa, 13 Desember 2016

tugas brainstorming


1. Kelompok kerja dan Brainstorming
Curah pendapat (brainstorming) adalah teknik kreativitas yang mengupayakan pencarian penyelesaian dari suatu masalah tertentu dengan mengumpulkan gagasan secara spontan dari anggota kelompok. Istilah brainstorming dipopulerkan oleh Alex F. Osborn pada awal dasawarsa 1940-an. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan curah pendapat adalah metode (anonim atau tidak, penggunaan komputer, dll.), insentif bagi para peserta, serta hambatan yang mungkin muncul (sifat individu, interaksi sosial, dll.).
 Brainstorming dapat memberi inspirasi, memperluas wawasan, merupakan pembelajaran dalam mengambil keputusan, selain itu menciptakan kesetaraan dan melibatkan seluruh anggota tim. namun saat ini Brainstorming juga dapat dilakukan tanpa harus berkumpul dalam satu ruangan, namun juga dapat dilakukan di dunia maya atau telekonferensi dengan jarak ribuan meter.



A. MODEL-MODEL dari BRAINSTORMING, ANTARA LAIN :

1.  Verbal Brainstorming adalah kegiatan bertukar pikiran dalam sebuah kelompok yang dilakukan secara verbal dengan tatap muka dalam sebuah pertemuan langsung.
2.  Nominal Brainstorming adalah kegiatan bertukar pikiran dalam sebuah kelompok akan tetapi tidak dilakukan secara langsung artinya ketika bertukar pikiran menggunakan alat bantu seperti kertas atau dengan cara chatting.
3. Electronic Brainstorming adalah kegiatan bertukar pikiran dalam sebuah kelompok yang dilakukan secara elektronik dengan menggunakan alat seperti group support system. 
  
B. TAHAPAN DARI TEKNIK BRAINSTORMING

Pemberian informasi dan motivasi
Pada tahap ini leader menjelaskan masalah yang akan dibahas dan latar belakangnya,  kemudian mengajak kelompoknya agar aktif untuk memberikan tanggapannya. 

* Identifikasi
Anggota diajak memberikan sumbang saran pemikiran sebanyak-banyaknya. Semua saran yang diberikan anggota ditampung, ditulis dan jangan dikritik. Pemimpin kelompok dan peserta dibolehkan mengajukan pertanyaan hanya untuk meminta penjelasan.  

* Klasifikasi
 Mengklasifikasi berdasarkan kriteria yang dibuat dan disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bisa juga berdasarkan struktur / faktor-faktor lain.  

* Verifikasi
 Kelompok secara bersama meninjau kembali sumbang saran yang telah diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan permasalahan yang dibahas. Apabila terdapat kesamaan maka yang diambil adalah salah satunya dan yang tidak relevan dicoret. Namun kepada pemberi sumbang saran bisa dimintai argumentasinya.  

* Konklusi (Penyepakatan)
 Pimpinan kelompok beserta peserta lain mencoba menyimpulkan butir-butir alternatif pemecahan masalah yang disetujui. Setelah semua puas, maka diambil kesepakatan terakhir cara pemecahan masalah yang dianggap paling tepat. 
  
C. LANGKAH-LANGKAH TEKNIS  
Langkah-langkah dalam melaksanakan brainstorming, yaitu:
a.      Persiapan. 
1.    Mengundang peserta meeting.
2.    Memberikan agenda acara materi yang akan dibicarakan.
3.    Mempersiapkan ruangan dan fasilitas pendukung lainnya.


b.      Pelaksanaan.
1.    Menentukan batasan waktu yang digunakan.
2.    Menetapkan pimpinan meeting dan pencatat pembicaraaan (notulis).
3.    Menetapkan aturan main (rule of the game) bersama.
4.    Menentukan metode yang digunakan dalam brainstorming.
5.    Memberi kesempatan kepada para peserta untuk menyampaikan ide-idenya.
6.    Menuliskan setiap ide yang dilontarkan peserta.
7.    Melakukan pengelompokan ide yang sejenis.
8.    Melakukan pembahasan ide-ide.
9.    Mengambil keputusan.
10.  Menyimpulkan pembicaraan.

D. KEUNGGULAN BRAINSTORMING
Ide yang muncul lebih banyak dan beragam  
* Kesalahan akan terdeteksi karena yang terlibat banyak orang
* Waktu dan tenaga dicurahkan oleh banyak orang dan dengan demikian terdapat lebih banyak akses informasi dan keahlian.
2. Mengembangkan kepercayaan dalam tim virtual
2. Mengembangkan Kepercayaan dalam Tim Virtual
Tim Virtual adalah sebuah tim yang dibentuk karena adanya keterbatasan waktu dan ruang dan tidak dapat bersatu secara fisik antara satu sama lain sehingga dibuatlah Tim Virtual menggunakan jaringan komputer agar dapat mencapai tujuan bersama. Tim Virtual biasanya dibuat ketika sekelompok orang ingin mengerjakan tugas kelompok atau hanya sekedar ingin berbagi informasi. Berikut adalah beberapa perbedaan dan persamaan Tim Virtual dengan tim yang bertemu secara fisik, antara lain:
Persamaan
      1.   Adanya tujuan  yang ingin dicapai  bersama
      2.   Adanya komunikasi dari setiap anggota tim
      3.   Memerlukan adanya diskusi tim
      4.   Kepercayaan dalam tim
  Perbedaan
      1.  Kontak sosial yang terbatas pada tim virtual
      2.  Ruang dan waktu
      3.  Tingkat emosional setiap anggota
Rasa saling percaya disetiap anggota tim sangatlah diperlukan, agar tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud secara maksimal. Namun dengan kurangnya kontak sosial, rasa saling percaya antar anggota tim dapat berkurang sehingga kemungkinan untuk gagal sangatlah mungkin dalam tim virtual. Dalam mengatasi hal ini saya memiliki beberapa cara agar rasa saling percaya dari setiap anggota tim dapat tumbuh sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud secara maksimal, berikut caranya:
      1.       Pemimpin yang kompeten
Adakalanya anggota tim akan patuh dan percaya kepada pemimpinnya jika pemimpin itu mempunyai kompetensi yang lebih seperti keterampilan dan pengalaman yang sangat memadai.
      2.        Membagi tugas dengan rata
Menurut saya pembagian tugas merupakan salah satu faktor timbulnya kepercayaan dalam tim virtual. Ketika seorang anggota tim merasa tugasnya lebih berat daripada yang lain, orang tersebut akan berprasangka buruk terhadap anggota yang lain seperti prasangka adanya hubungan khusus antara pemimpin dan salah satu anggota lainnya.
      3.       Keaktifan setiap anggota
Setiap anggota tim harus aktif dalam forum diskusi yang sudah direncanakan. Dalam setiap pertemuan virtual tersebut setiap anggota harus menjelaskan hasil pekerjaan yang telah ia kerjakan dan jika terjadi kesalahan dapat dilakukan evaluasi dan  harus berperan aktif dalam memberi masukan-masukan terhadap evaluasi tersebut sehingga timbulnya kepercayaan antara aggota dengan anggota maupun anggota dengan pemimpin.
Kerjasama merupakan hal terpenting dalam sebuah tim, baik itu tim virtual maupun tim face to face. Karena dengan adanya kerjasama setiap anggota tim, akan memunculkan rasa kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama yang ingin diraih. Sekian pernjelasan dari saya mengenai hal-hal yang dapat membangun kepercayaan dalam Tim virtual.
5.  tantangan
Saya ingin berbagi 5 tantangan yang saya hadapi membangun virtual team untuk sebuah start-up di Silicon Valley: gabungan developer, tester, dan customer service di China, India, Mexico, dan Turki.
      a.  Communication
Mungkin ini salah satu hal yang paling sering mengakibatkan sakit kepala adalah komunikasi. Bagi yang sudah berpasangan, Anda pasti tahu betapa sulitnya berkomunikasi secara jelas dengan pasangan Anda. Hanya saja di dalam perusahaan masalah komunikasi biasanya jauh lebih rumit. Karena komunikasi yang kurang baik, sering terjadi software yang dihasilkan berbeda jauh dari apa yang diminta klien.
Keadaan ini menjadi lebih rumit, ketika ada variabel baru di mana anggota tim tidak punya satu bahasa yang sama: language barrier. Dokumen yang Anda tulis dalam bahasa Inggris belum tentu dapat dimengerti sepenuhnya oleh rekan kerja di Vietnam, misalnya. Begitu pula Anda mungkin sampai pada kesimpulan yang kurang tepat setelah membaca imel bahasa Inggris dari rekan kerja di China. Walau tidak ada solusi instan, penggunaan gaya bahasa sangat sederhana dan sering memberikan contoh pendukung yang jelas (seperti diagram, screenshot, wireframe, dsb) —asal jangan over-communicate, dapat mengurangi kesalahpahaman dan kerancuan.
      b. Cultural Awareness
Selain komunikasi, toleransi dan pengetahuan akan budaya lain juga perlu diperhatikan. Cara penyampaian intensi baik di daerah A bisa diterima sebaliknya bila diterapkan di B. Erat kaitannya dengan komunikasi, terjemahan langsung atau direct translation dari satu bahasa ke bahasa lain tanpa memperhatikan konteks juga dapat menambah probabilitas salah pengertian antara anggota.
Satu anekdot: Pernah satu hari, rekan customer support di India mengakhiri sesi chat dengan manajernya, orang Amerika, dengan “Hope you have a busy day!” Walau ungkapan tersebut bermaksud ramah di daerah di mana rekan tersebut dibesarkan, lucu juga melihat manajernya terkejut dan dengan besar hati berusaha mencoba mengerti tanpa bergegas marah.
Pengadaan pedoman komunikasi (imel, sambutan, dll) ketika mulainya terbentuk tim terbukti dapat membantu mengurangi kesalahpahaman akibat perbedaan budaya. Kecuali memang seseorang sengaja bertindak tidak sepantasnya, biasanya dengan cukup waktu dan trial-and-error, kesadaran budaya ini biasanya dapat dipelajari dan dipraktekan dengan baik.
      c. Self Motivation
Tidak semua orang berfungsi dengan baik dalam virtual team di mana setiap individu diharapkan bersifat self-motivated dan mampu bekerja secara mandiri tanpa pengawasan atau struktur eksternal. Faktor penting berikutnya adalah result-oriented, karena tidak ada rekan di sekitar yang sadar betapa intensifnya seseorang berusaha menyelesaikan tugas kecuali pada akhirnya dia dapat mendemonstrasikan hasil akhirnya dengan jelas.
      d. Logistics
Pukul 8 malam hari Minggu di Silicon Valley = pukul 11 pagi hari Senin di pulau Jawa. Perbedaan time zone yang besar ini sering menjadi tantangan yang seru dalam segi pengaturan resources. Seandainya para developer di Jakarta perlu keputusan dari San Francisco untuk menyelesaikan suatu masalah, seseorang perlu memastikan ketergantungan ini bisa segera diselesaikan supaya tidak ada waktu yang terbuang percuma. Jika tidak, developer di Jakarta sudah siap kerja (Senin pagi) tapi perlu menunggu product manager-nya masih pesta di San Francisco (Minggu malam); setelah keputusan sudah terbentuk hari Senin di Amerika, pelaksanaannya akan tertunda menunggu developer di Jakarta siap kembali. Keterlambatan yang biasanya terjadi dalam jam, kini bisa menjadi hari.
      e. Trust
            Ini tentunya tantangan yang paling besar untuk membentuk virtual team (apa saja, sebetulnya): memupuk kepercayaan atau trust di antara anggota tim. Trust sangatlah penting untuk mendukung semua point di atas: sebagai basis untuk komunikasi yang terbuka dan menyangga motivasi semua individu yang bersangkutan. Tanpa diragukan, trust memerlukan perhatian khusus di setiap titik perkembangan tim Anda.
            Terlepas dari challenges di atas, keberhasilan (termasuk proses untuk mencapainya) untuk membangun virtual team yang sukses sungguhlah berharga. Masing-masing tim member mendapat kesempatan untuk lansung terjun belajar berkomunikasi dengan lebih efektif, meningkatkan kesadaran akan budaya lain, dan mempersiapkan diri untuk proses kolaborasi di dalam pasar global. Belakangan ini


Contoh kasus :
Brainstorming biasa dilakukan dilingkungan organisasi yang sifatnya formal. Lingkungan organisasi yang menerapkan brainstorming, biasanya digunakan sebagai alat pengambilan keputusan guna menggagas ide-ide yang tepat untuk diterapkan dalam berbagai penugasan-penugasan yang sifatnya formal.
Pengambilan suatu keputusan yang dilakukan akan disepakati bersama oleh tiap-tiap anggota organisasi dan pimpinan penyelenggara brainstorming. Setelah diputuskan bersama, gagasan atau ide tersebut mulai diterapkan sesuai dengan rangkaian atau urutan yang dibuat dan disepakati. Pelaksanaan dari gagasan atau ide tersebut harus dilaksanakan dengan baik dan sesuai agar tercipta kondisi kerja aktif pada tiap-tiap anggota dalam organisasi.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Curah_pendapat

Selasa, 29 November 2016

tugas soft skill


A. SEJARAH KOMUNITAS ONLINE
1. FACEBOOK
Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial yang diluncurkan pada bulan Februari 2004, dan berkantor pusat di Menlo Park, California, Amerika Serikat. Pada September 2012, Facebook memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif, lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam. Pengguna harus mendaftar sebelum dapat menggunakan situs ini. Setelah itu, pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman, dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna dengan ketertarikan yang sama, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah atau perguruan tinggi, atau ciri khas lainnya, dan mengelompokkan teman-teman mereka ke dalam daftar seperti "Rekan Kerja" atau "Teman Dekat".
Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama teman sekamarnya dan sesama mahasiswa Universitas Harvard, Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes. Keanggotaan situs web ini awalnya terbatas untuk mahasiswa Harvard saja, kemudian diperluas ke perguruan lain di Boston, Ivy League, dan Universitas Stanford. Situs ini secara perlahan membuka diri kepada mahasiswa di universitas lain sebelum dibuka untuk siswa sekolah menengah atas, dan akhirnya untuk setiap orang yang berusia minimal 13 tahun. Meski begitu, menurut survei Consumer Reports bulan Mei 2011, ada 7,5 juta anak di bawah usia 13 tahun yang memiliki akun Facebook dan 5 juta lainnya di bawah 10 tahun, sehingga melanggar persyaratan layanan situs ini.
2. KASKUS
Kaskus diciptakan tanggal 6 November 1999 oleh tiga mahasiswa asal Indonesia yaitu Andrew Darwis, Ronald Stephanus, dan Budi Dharmawan, di Seattle, Amerika Serikat. Kaskus awalnya bertujuan sebagai forum informal mahasiswa Indonesia di luar negeri. Nama "Kaskus" sendiri merupakan singkatan dari kata "kasak-kusuk".
Pada bulan Agustus 2005, PC Magazine Indonesia memberikan penghargaan kepada situs Kaskus sebagai situs terbaik dan komunitas terbesar, kemudian Kaskus terpilih kembali sebagai website terbaik pilihan pembaca PC Magazine pada 2006.
Pada tanggal 23 Mei 2006 manajemen Kaskus terpaksa mengubah domain dari .com menjadi .us, karena penyebaran virus Brontok yang dibuat dengan tujuan menyerang situs-situs besar Indonesia di mana Kaskus masuk dalam target penyerangan.
Karena saking padatnya pengunjung, pada Awal April 2007, manajemen Kaskus menambah dua server baru untuk meningkatkan performa situs Kaskus (Dell Server).
Pada Juli 2008, Pengelola Kaskus akhirnya memutuskan untuk mengoperasikan server Kaskus di Indonesia. Untuk keperluan tersebut Kaskus membeli delapan server Dell PowerEdge 2950 dan dioperasikan melalui jaringan open IXP. Akibat dari ini akses Kaskus berlipat ganda dan akhirnya pengelola berencana menambahkan delapan server lagi sehingga total yang akan beroperasi di bulan September adalah enam belas server.
Awal tahun 2011, Kaskus mengumumkan ekspansi bisnisnya dengan menjalin hubungan kerja sama dengan Global Digital Prima yang merupakan anak perusahaan dari PT Djarum. Selain itu, Kaskus juga akan menambah jumlah server-nya hingga 250 buah serta melakukan perekrutan pegawai baru hingga delapan puluh orang.
Pada tanggal 26 Mei 2012 manajemen Kaskus mengubah lagi domain .us menjadi .co.id karena mengalami gangguan dengan DNS.
Di sekitar tahun 2012 manajemen Kaskus memutuskan untuk membuat engine sendiri pada forumnya yang kemudian dinamakan Kaskus 2.0 dan dijuluki New Kaskus oleh para penggunanya. Saat masih dalam masa percobaan, pengguna yang terpilih dapat mencoba menggunakan New Kaskus, sementara pengguna lainnya tetap menggunakan versi Bulletin.
Pada sekitar pertengahan akhir tahun 2012 Kaskus 2.0 sudah mencapai finalnya, sehingga pengguna yang sebelumnya tak dapat mencoba versi percobaan menjadi dapat menggunakannya, dan keseluruhan Kaskus diubah ke versi 2.0 namun terdapat thread (topik) yang tak dapat ditransfer ke Kaskus 2.0 sehingga manajemen kaskus memutuskan untuk tetap menggunakan vBulletin (yang kemudian dijuluki Old Kaskus) pada topik-topik tersebut, meskipun para pengguna tak dapat menyunting maupun membalas topik yang ada pada Old Kaskus tersebut.
3. TWITTER
Twitter pertama kali digunakan sebagai layanan internal bagi karyawan Odeo, dan versi lengkapnya diperkenalkan kepada publik pada tanggal 15 Juli 2006. Pada bulan Oktober 2006, Biz Stone, Evan Williams, Dorsey, dan staf Odeo lainnya membentuk perusahaan baru, mengakuisisi Odeo dan semua asetnya – termasuk Odeo.com dan Twitter.com – dari investor dan pemegang saham. Williams lalu memecat Glass, yang tidak mengungkapkan mengenai perannya dalam pendirian Twitter hingga tahun 2011. Twitter berdiri sebagai perusahaan mandiri pada bulan April 2007.
Titik puncak popularitas Twitter terjadi saat penyelenggaraan konferensi South by Southwest Interactive (SXSWi) pada tahun 2007. Selama acara tersebut, penggunaan Twitter meningkat dari 20.000 kicauan menjadi 60.000 kicauan per hari. Menurut Steven Levy dari Newsweek, "Orang-orang Twitter dengan cerdik menempatkan layar plasma 60 inci di aula konferensi, yang secara eksklusif menayangkan pesan Twitter. Para panelis dan pembicara membicarakan layanan tersebut, dan para blogger yang hadir memujinya.
B. POLARISASI DALAM INTERNET – POLARISASI KELOMPOK
 Kata ‘Polarisasi’ nampaknya sudah tidak asing terdengar di telinga kita. Namun apakah kalian tahu arti dari polarisasi tersebut? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), polarisasi berarti 1 proses, perbuatan, cara menyinari; penyinaran; 2 magnetisasi; 3 pembagian atas dua bagian (kelompok orang yang berkepentingan dsb) yang berlawanan. Dalam hal ini akan dibahas tentang polarisasi kelompok. Polarisasi kelompok mengacu pada kecenderungan suatu kelompok untuk membuat suatu keputusan yang lebih ekstrim dari kecederungan yang akan dilakukan anggotanya secara individual. Keputusan tersebut tentunya akan sangat berisiko jika dilakukan secara individual. Namun, ketika dilakukan bersama-sama akan semakin kuat dan memunculkan pandangan suatu kelompok pada suatu situasi. Dari polarisasi kelompok, dapat terlihat bagaimana perilaku kelompok pada berbagai situasi kehidupan nyata.

Tetapi polarisasi kelompok juga dapat terjadi di dunia maya atau internet. Di zaman yang serba canggih ini hampir setiap orang sudah menggunakan internet sebagai kebutuhan hariannya, salah satunya untuk berkomunikasi dengan orang banyak. Sosial media pun berperan penting dalam terjadiya polarisasi kelompok. Sosial media sudah banyak digunaka di dunia sehingga munculah berbagai kelompok di internet atau di jejaring sosial tersebut yang disebut online community. Setelah munculnya kelompok tersebut, otomatis polarisasi pun terbentuk dengan jelas. Dan dalam teori polarisasi kelompok saat ini, dikatakan bahwa internet adalah salah satu aplikasi kehidupan nyata dari polarisasi kelompok dengan social network sebagai contohnya.

Beberapa sosial media yang banyak terjadi polarisasi sehingga membentuk kelompok adalahFacebook dan Twitter. Dalam situs tersebut ditemukan banyak akun-akun yang mengatas namakan dirinya sebagai suatu kelompok/komunitas. Mereka biasanya terdiri dari orang-orang yang memiliki hobi atau minat yang sama. Contohnya adalah orang yang menjadi penggemar salah satu artis. Orang tersebut pasti akan mencari berbagai informasi tentang artis yang disukainya kemudian akan membuat atau bergabung dalam suatu komunitas penggemar artis tersebut. Dari contoh diatas sudah jelas bahwa polarisasi dalam internet bisa terbentuk karena persamaan tujuan dan kepentingan yang ingin dicapai. 


C. KELOMPOK KERJA VIRTUAL
Kelompok kerja virtual adalah sebuah "ruang kerja" yang berlokasi di dunia internet, di mana seorang individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan untuk melaksanakan bisnis profesional atau pribadi tanpa memiliki "fisik" lokasi usaha. Kelompok kerja virtual merupakan sebuah bentuk aplikasi layanan perkantoran dalam format virtual yang bekerja secara online. Pengaturan operasional dan fungsional suatu Kelompok kerja virtual memungkinkan pemilik bisnis dan karyawan untuk bekerja dari lokasi di manapun dengan menggunakan teknologi komputer seperti PC, laptop, ponsel dan akses internet.
Kelompok kerja virtual  menggunakan teknologi komputer guna menghubungkan orang-orang yang terpisah secara fisik guna mencapai sasaran bersama.Teknik tersebut memungkinkan orang saling bekerjasama lewat metode online, kendati mereka dipisahkan yuridiksi negara bahkan benua.
Kelompok kerja virtual dapat melakukan lebih banyak hal ketimbang kelompok kerja lainnya, terutama dalam hal berbagi informasi, pembuatan keputusan, dan perampungan pekerjaan. Mereka terdiri atas para anggota dari organisasi yang sama ataupun hubungan anggota organ dengan para pekerja dari organisasi lain semisal supplier ataupun partner perusahaan.

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki